Minggu, 11 Januari 2015


A.      Definisi Aplikasi Siklus Pengeluaran
          Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa, tujuan utamanya adalah dalam siklus pengeluaran untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi

B.      Ruang Lingkup Siklus Pengeluaran

Aktivitas Bisnis Siklus Pengeluaran :

1.       Memesan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
·         Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
·         Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan. Metode pengendalian persediaan tradisional ini sering disebut: kuantitas pesanan ekonomis [EOQ]). Pendekatan ini didasarkan pada perhitungan jumlah optimal pesanan untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penggudangan dan kekurangan persediaan.

2.       Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
Menerima dan menyimpan barang, Perlengkapan dan jasa (layanan) :
·         Aktivitas bisnis utama kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan penyimpanan barang yang dipesan.

Ø  Keputusan-keputusan penting dan kebutuhan-kebutuhan informasi:
Bagian penerimaan mempunyai dua tanggung jawab utama:
·         Memutuskan apakah menerima pengiriman  
·         Memeriksa jumlah dan kualitas barang

Dokumen-dokumen dan prosedur-prosedur
 Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
3.       Membayar barang, Perlengkapan dan jasa (layanan)
·         Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk pembayaran.
·         Bagian utang usaha menyetujui faktur penjualan untuk dibayar
·         Kasir bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran
Tujuan utang usaha adalah untuk mensahkan pembayaran hanya untuk barang dan jasa yang dipesan dan benar-benar diterima.
Ada dua cara untuk memproses faktur penjualan dari vendor :
·         Sistem tanpa voucher
·         Sistem Vouche

C.      SubSistem Siklus Pengeluaran
Subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai :
·         Setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan pembelian.
·         Bagi setiap barang yang diterima, laporan ini menunjukkan nomor barang, deskripsi, unit ukuran, dan jumlah barang yang diterima.
·         Membayar barang, Perlengkapa

D.      Batasan Aplikasi Siklus Pengeluaran
Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.
Beberapa karakteristik umum yang dianggap harus dimiliki suatu proses bisnis adalah:
·         Definitif: Suatu proses bisnis harus memiliki batasan, keluaran yang jelas.
·         Urutan: Suatu proses bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut sesuai waktu dan ruang.
·         Pelanggan: Suatu proses bisnis harus mempunyai penerima hasil proses.
·         Nilai tambah: Transformasi yang terjadi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada penerima.
·         Keterkaitan: Suatu proses tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus terkait dalam suatu struktur organisasi.
·         Fungsi silang: Suatu proses umumnya, walaupun tidak harus, mencakup beberapa fungsi.

E.       DFD Aplikasi Siklus Pengeluaran


















SUMBER :http://sella10p.wordpress.com/2014/01/22/siklus-aplikasi-sistem-informasi-akuntansi/

A.   Definisi Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebu

B.     Ruang Lingkup

a.       Entri pesanan penjualan,proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
o Mengambil pesanan dari pelanggan
o Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
o Memeriksa ketersediaan persediaan
o Pengiriman

b.      Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:
· Mengambil dan mengepak pesanan
· Mengirim pesanan tersebut
· Penagihan dan Piutang Usaha

c.       Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:
· Penagihan ke para pelanggan
· Memelihara data piutang usaha
· Penagihan Kas

d.      Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas,melibatkan:
· Menangani kiriman uang pelanggan
· Menyimpannya ke bank

C.     SubSistem / Komponen siklus pendapatan sebenarnya terdiri atas dua subsistem utama, yaitu :
o subsistem prosesnya pesanan penjualan.
o subsistem penerimaan kas

Tujuanya yaitu untuk menyediakan produk yang tepat pada lokasi pasar yang tepat, dilakukan pada waktu yang tepat, untuk harga yang tepat (the right product in the right place at he right time for the right price).

D. DFD Aplikasi Siklus Pendapatan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSjL6Gkp6rHxGmQGlyDCvJYwGypH6EQrFw5YAkQKF2VQ2df3JE05TF1XJum58M7CG5_aeniMt0kbJmGZzYrdhcBDbNQ844pdoCEET42E8uTE76wyE__-Bqrz6_YI3OOZ6HlNRDgEtwUYE/s1600/sue.png
















 Sumber: http://sella10p.wordpress.com/2014/01/22/siklus-aplikasi-sistem-informasi-akuntansi/


Audit Sistem Informasi
Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti implementasi pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi akuntansi yang membutuhkan improvement. Proses auditing telah menjadi sangat rapi di Amerika Serikat, khususnya pada bidang profesional accounting association. Akan tetapi, baik profesi audit internal maupun eksternal harus secara terus menerus bekerja keras untuk meningkatkan dan memperluas teknik, karena profesi tersebut akan menjadi tidak mampu untuk mengatasi perkembangan dalam teknologi informasi dan adanya tuntutan yang semakin meningkat oleh para pemakai informasi akuntansi. Ruang Lingkup Auditing
Keputusan-keputusan ekonomik biasanya diambil berdasarkan pada informasi yang tersedia bagi para pengambil keputusan. Informasi andal dan relevan diperlukan ketika manajer, investor, kreditor, dan badan regulatori lainnya ingin mengambil keputusan rasional menyangkut alokasi sumber daya. Kebutuhan informasi yang andal dan relevan menciptakan suatu permintaan akan jasa akuntansi dan auding. Bankir dan kreditor memerlukan informasi yang andal untuk membuat keputusan pemberian pinjaman, dan investor memberikan informasi seperti itu untuk mengambil keputusan membeli atau menjual. Auditing memainkan peran penting dalam proses tersebut dengan menyediakan laporan yang obyektif dan independen atas keandalan informasi. Auditor memberikan jasa yang berharga dengan mengurangi resiko bahwa informasi yang diberikan tidak relevan atau tidak andal. Berikut akan diulas antara lain mengenai definisi auditing, peran auditing dan berbagai tipe audit dan auditor.
Definisi Auditing
Auditing berasal dari bahasa latin, yaitu ”audire” yang berarti mendengar atau memperhatikan. Mendengar dalam hal ini adalah memperhatikan dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan penanggung jawab keuangan, dalam hal ini manajemen perusahaan. Pada perkembangan terakhir sesuai dengan perkembangan dunia usaha, pendengar tersebut dikenal dengan auditor atau pemeriksa. Sedangkan tugas yang diemban oleh auditor tersebut disebut dengan ”auditing”. The American Accounting Association Commitee on Basic Auditing Concept mendefinisikan Auditing sebagai proses sistematik pencarian atau pengevaluasian secara obyektif bukti mengenai asersi tentang peristiwa dan tindakan ekonomik untuk meyakinkan kadar kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Tujuan audit bukanlah untuk memberikan informasi tambahan, akan tetapi audit dimaksudkan untuk memungkinkan pemakai laporan keuangan lebih bergantung pada informasi (dalam hal ini laporan keuangan) yang sudah disusun oleh pihak lain.
Sedangkan pengertian auditing menurut Mulyadi yaitu: “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”. Dalam melaksanakan audit beberapa faktor-faktor berikut perlu diperhatikan:
Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut,
Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jelas untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor,
Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit,
Kemampuan auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.
Langkah-langkah untuk melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi

Kontrol lingkungan 
Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ?
Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor
Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial
Memeriksa persetujuan lisen (license agreement)
Kontrol keamanan fisik 
Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai
Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested)
Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif
Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai
Kontrol keamanan logikal 
Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler
Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user
Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default
Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc)
Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum
Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya
Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai
Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN,CryptoCard, SecureID, etc)
Menguji Kontrol Operasi 
Memeriksa apakah tugas dan job description memadai  dalam semua tugas dalam operasi tsb
Memeriksa apakah ada problem yang signifikan
Memeriksa apakah control  yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar